Langsung ke konten utama

Sarana Upacara Keagamaan

DAKSINA

Di Bali dalam melaksanakan upacara keagamaan menggunakan bermacam-macam sarana. Salah satu sarana upacara umat Hindu adalah Daksina. Daksina mempunyai arti  yaitu sebagai alam semesta, lambang buwana agung yang menjadi stana Ida Sanghyang Widhi. Karena itu dikatakan banten Daksina adalah simbul Ida Sanghyang Widhi Wasa. Daksina juga berarti buah yadnya. 


Adapun unsur-unsur dan makna unsur daksina, yaitu:
1.      Srembeng
Srembeng Daksina atau Bedogan adalah sebagai lambang dari hukum Rta ( Hukum Abadi Tuhan). Simbol dari alam  semesta untuk  manifestasi  Hyang Widhi Wasa sebagai Hyang Ibu Pertiwi.
2.      Tapak Dara
Tampak Dara adalah sebagai lambang  keseimbangan makrokosmos dan mikrokosmos serta melambangkan swastika artinya dalam keadaan   baik
3.      Beras
Beras merupakan makanan pokok melambang dari hasil bumi yang menjadi sumber penghidupan Widhi Wasa sebagai manusia.  
4.      Kelapa
Kelapa adalah buah serbaguna, simbol Pawitra (air keabadian/amertha) atau lambang alam semesta yang terdiri dari tujuh lapisan (sapta loka dan sapta patala).
Lambang  Sapta Loka pada kelapa yaitu:
-        Bulu batok kelapa sebagai lambang Bhur loka
-        Serat saluran sebagai lambang Bhuvah loka
-        Serat serabut basah lambang svah loka
-        Serabut basah lambang Maha loka
-        Serabut kering lambang Jnana loka
-        Kulit serat kering lambang Tapa loka
-        Kulit kering  sebagai  lambang  Satya  loka
Kelapa dikupas  dibersihkan  hingga kelihatan batoknya dengan maksud karena Bhuana Agung sthana Hyang Widhi tentunya  harus  bersih  dari  unsur-unsur  gejolak indria  yang  mengikat.
5.      Telor
Telor  terdiri  dari  tiga  lapisan,  yaitu  Kuning Telor sebagai lambang  Antah karana sarira,  Putih  Telor sebagai lambang  Suksma Sarira, dan Kulit telur sebagai lambang Sthula sarira.
6.      Tingkih
Tingkih atau buah kemiri adalah sebagai simbol Purusa / Kejiwaan / Laki-laki,   dari segi warna putih  (ketulusan).  
7.      Pangi
Pangi adalah sebagai lambang pradhana / kebendaan / perempuan dari segi warna merah lambang kekuatan).
8.      Jeejantusan
Jejantusan atau Gegantusan merupakan perpaduan dari isi daratan dan lautan, yang terbuat dari kacang-kacangan, bumbu-bumbuan, garam yang dibungkus dengan kraras atau daun pisang tua adalah lambang sad rasa dan  lambang  kemakmuran.
9.      Benang Tetebusan
Benang tetebusan adalah alat pengikat simbol dari naga Anantabhoga dan naga Basuki dan   naga Taksaka   dalam   proses   pemutaran Mandara   Giri   di Kserarnava untuk mencari tirtha amertha.
10.  Uang Kepeng
Uang kepeng adalah  sebagai alat penebus segala kekurangan sebagai sarining manah.
11.  Canang sari
Canang sari adalah sebagai simbol titik, yaitu Compas, timur, selatan, utar dan pusat manifestasi   Hyang Widhi Wasa sebagai Hyang Panca Dewata.

Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEARIFAN LOKAL

PARIBASA BASA BALI Bali yang mempunyai beragam kearifan lokal sudah seharusnya kita menjaga semua kearifan lokal itu. Kearifan lokal merupakan butir-butir kecerdasan atau kebijaksanaan “asli” yang dihasilkan oleh suatu masyarakat. Wujud dari kearifan lokal berupa ungkapan-ungkapan tradisional. Ungkapan-ungkapan yang di maksud seperti Paribase Basa Bali. Jadi kita sebagai orang Bali seharusnya tidak meninggalkan Paribasa yang dulu pernah dibuat oleh para leluhur kita sebelumnya karena paribasa sangat bermakna begitu dalam. Paribasa dalam bahasa Indonesia sama artinya dengan Pribahasa, dimana pribahasa merupakan ungkapan tau kalimat ringkas padat, yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan dari sebuah tingkah laku. Berikut ini bagian-bagian dari Paribasa Basa Bali beserta contonya : A.       Sesonggan (pepatah) Adapun contoh dari Sesongan sebagai berikut: 1.       Blakas mangan di pisaga. ...

CARA MEMBUAT POROSAN

POROSAN Porosan adalah salah satu satu unsur yang sangat penting yang ada di dalam canang sari. Canang Sari merupakan upakara (perlengkapan) keagamaan umat Hindu di Bali untuk persembahan setiap harinya. Porosan mempunyai makna bahwa setiap umat harus mempunyai hati ( poros ) penuh cinta dan welas asih serta rasa syukur yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Berikut ini adalah a lat-alat yang biasa digunakan dalam membuat Porosan :    1.       Janur / Selepahan    2.       Plawa (Daun Kayu)    3.       D aun Sirih    4.       Bunga    5.       Pamor    Dibawah ini adalah cara-cara dalam membuat Porosan : Ca ra membuat Porosan : ·          Lihat pada gambar ke-1, Janur ditoes (dibentuk) dengan menggunakan pisa...

Hari Baik Bercocok Tanam dan Tata Cara Mengerjakan Sawah

Hari -h ari Baik Bercocok Tanam s esuai d engan Perhitungan Saptawara dan Tata Cara Mengerjakan Sawah Berdasarkan Saptawara d an Pancawara A.     Tata cara mengerjakan sawah berdasarkan Saptawara dan pancawara : ·          Bila hari Selasa Umanis baik untuk membajak. ·          Senen Wage muali membibit padi. ·          Rabu Kliwon memperbaiki pematang dan pembatas. ·          Selasa Wage memperbaiki parit. ·          Kamis Umanis menanam. ·          Hari Minggu menata tanaman dari arah Barat Daya . ·          Hari Jumat membersihkan pematang dengan parang khusus. ·          Senin memotong padi dari arah Timur Laut. · ...