Langsung ke konten utama

Makanan Tradisional : Mengguh



MENGGUH

Makanan khas suatu desa bisa dikatakan makanan Tradisional, yang khas akan rasanya sekarang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat. Namun di desa Kalisada Kecamatan Seririt mempunyai makanan khas yang namanya Mengguh masih tetap dibuat oleh masyarakat Kalisada.
Rasanya yang khas dan enak yang digemari oleh sebagian masyarakat desa Kalisada terdahulu ataupun sekarang. Jangan dilihat dari bentuk makanannya namun rasakan lezatnya. 

Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat makanan Mengguh khas dari desa Kalisada adalah:
      1.      Ketela sebanyak 3 buah
    2.   Rempah-rempah secukupnya seperti: bawang merah, kunyit, bawang putih, kemiri, kencur dan base raon.
3.      Ikan laut.
4.      Beras 1 genggam.
5.      Garam secukupnya.
Cara membuat:
1.      Potong ketela menjadi kecil-kecil dan setelah itu cuci sampai bersih.
2.      Panggang bawang merah.
3.      Setelah itu, ulek rempah-rempah dan bawang merah yang sudah dipanggang tadi.
4.      Rebus sawi dan beras sampai matang.
5.      Tuang air secukupnya, bumbu yang sudah di ulek, dan ikan laut yang sudah dihilangkan tulangnya ke dalam wajan sambil diaduk sampai rata.
6.      Setelah matang makanan Mengguh siap dihidangkan.
Sumber
Dwi Ari Lestari 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT POROSAN

POROSAN Porosan adalah salah satu satu unsur yang sangat penting yang ada di dalam canang sari. Canang Sari merupakan upakara (perlengkapan) keagamaan umat Hindu di Bali untuk persembahan setiap harinya. Porosan mempunyai makna bahwa setiap umat harus mempunyai hati ( poros ) penuh cinta dan welas asih serta rasa syukur yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Berikut ini adalah a lat-alat yang biasa digunakan dalam membuat Porosan :    1.       Janur / Selepahan    2.       Plawa (Daun Kayu)    3.       D aun Sirih    4.       Bunga    5.       Pamor    Dibawah ini adalah cara-cara dalam membuat Porosan : Ca ra membuat Porosan : ·          Lihat pada gambar ke-1, Janur ditoes (dibentuk) dengan menggunakan pisa...

Hari Baik Bercocok Tanam dan Tata Cara Mengerjakan Sawah

Hari -h ari Baik Bercocok Tanam s esuai d engan Perhitungan Saptawara dan Tata Cara Mengerjakan Sawah Berdasarkan Saptawara d an Pancawara A.     Tata cara mengerjakan sawah berdasarkan Saptawara dan pancawara : ·          Bila hari Selasa Umanis baik untuk membajak. ·          Senen Wage muali membibit padi. ·          Rabu Kliwon memperbaiki pematang dan pembatas. ·          Selasa Wage memperbaiki parit. ·          Kamis Umanis menanam. ·          Hari Minggu menata tanaman dari arah Barat Daya . ·          Hari Jumat membersihkan pematang dengan parang khusus. ·          Senin memotong padi dari arah Timur Laut. · ...

KEARIFAN LOKAL

PARIBASA BASA BALI Bali yang mempunyai beragam kearifan lokal sudah seharusnya kita menjaga semua kearifan lokal itu. Kearifan lokal merupakan butir-butir kecerdasan atau kebijaksanaan “asli” yang dihasilkan oleh suatu masyarakat. Wujud dari kearifan lokal berupa ungkapan-ungkapan tradisional. Ungkapan-ungkapan yang di maksud seperti Paribase Basa Bali. Jadi kita sebagai orang Bali seharusnya tidak meninggalkan Paribasa yang dulu pernah dibuat oleh para leluhur kita sebelumnya karena paribasa sangat bermakna begitu dalam. Paribasa dalam bahasa Indonesia sama artinya dengan Pribahasa, dimana pribahasa merupakan ungkapan tau kalimat ringkas padat, yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan dari sebuah tingkah laku. Berikut ini bagian-bagian dari Paribasa Basa Bali beserta contonya : A.       Sesonggan (pepatah) Adapun contoh dari Sesongan sebagai berikut: 1.       Blakas mangan di pisaga. ...