Langsung ke konten utama

Pila Pilu (Tacit Knowledge Galungan)


PILA PILU

Di Bali ada hari raya bernama Galungan. Hari raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari pada hari Budha Kliwon Dungulan atau pada hari Rabu wuku Dungulan. Hari raya Galungan sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan) seluruh umat Hindu biasanya sangat sibuk mulai dari hari minggu sampai hari rabu puncaknya hari raya.
Pada hari rabu, biasanya umat Hindu sembahyang ke Pura dan juga sembahyang ke masing-masing merajannya. Umat Hindu biasanya membuat banten sebagai wujud sembah bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa. Selain memberikan persembahan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, biasanya umat Hindu juga memberikan persembahan kepada para Leluhur atau Nenek Moyang.
Banten yang sembahkan kepada para Leluhur bernama Soda. Soda adalah sembah bakthi yang digunakan oleh umat Hindu sebagai rasa terima kasihnya kepada para Leluhur. Umumnya cara membuat banten Soda sama saja dengan seluruh umat Hindu. Hanya saja ada beberapa yan berbeda. Seperti di Merajan saya Banjar Yehanakan, desa Banjar Asem, kecamatan Seririt yang membedakan, kalau Soda di merajan Saya berisi Pila Pilu.
Pila Pilu sebagai ciri kalau para Leluhur akan Pulang sehingga harus ada Pila Pilu. Biasanya Pila Pilu dibuat hanya untuk  para Leluhur yang sudah bersih atau sudah di Aben. Di Pila Pilu berisi arang bunga jepun yang di bakar kemudian dicampur demgan garam.
Sebelum membahas unsur-unsur apa yang ada di dalam banten Soda, berikut cara membuat Pila Pilu dan unsur-unsur yang ada dalam Lekesan. Karena Pila Pilu sebagai pelengkap dari Lekesan.

Lihat gambar cara membuat Pila Pilu:














Cara membuat Uyah Arang :
1.      Siapkan bunga Jepun dan Garam secukupnya
2.      Setelah itu, bakar bunga Jepun sampai menjadi arang
3.      Setelah menjadi arang, campurkan Garam dan arang bunga Jepun dan selesai.


Berikut ini adalah gambar  unsur-unsur yang ada dalam Lekesan :
     1.      Daun sirih
     2.      Papir
     3.      Tembakau
     4.      Gambir
     5.      Buah pinang
    6.      Pamor






Dibawah ini adalah gambar Lekesan yang sudah jadi : 
Berikut ini unsur-unsur dalam banten Soda:
 1.      Bokor atau Keben sebagai tempat banten Soda
 2.      Ceper sebagai alas Banten
 3.      Pisang dan Buah
 4.      Jajan Uli atau Jajan Pepelan atau Jajan Apem, Dodol, Tape (tidak harus semuanya ada)
5.      Kacang Saur, Tumpeng, Telur
6.      Canang Soda
7.      Lekesan dilengkapi dengan Pila Pilu

Setelah semuanya sudah siap, kemudian alat-alat itu tanding atau disusun serapi mungkin dan bisa dihaturkan pada puncaknya hari raya Galungan yaitu pada hari Rabu seperti gambar di samping.





Komentar

  1. It is not easy to follow the direction of making pila pilu. The ingredients must be described clearly...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT POROSAN

POROSAN Porosan adalah salah satu satu unsur yang sangat penting yang ada di dalam canang sari. Canang Sari merupakan upakara (perlengkapan) keagamaan umat Hindu di Bali untuk persembahan setiap harinya. Porosan mempunyai makna bahwa setiap umat harus mempunyai hati ( poros ) penuh cinta dan welas asih serta rasa syukur yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Berikut ini adalah a lat-alat yang biasa digunakan dalam membuat Porosan :    1.       Janur / Selepahan    2.       Plawa (Daun Kayu)    3.       D aun Sirih    4.       Bunga    5.       Pamor    Dibawah ini adalah cara-cara dalam membuat Porosan : Ca ra membuat Porosan : ·          Lihat pada gambar ke-1, Janur ditoes (dibentuk) dengan menggunakan pisau seperti pada Gambar Cara Ke-1 ·          Setelah selesai dibentuk maka pada tahap ke-1 sudah selesai, setelah itu baru di hias ·          Lihat pada gambar cara ke-2, isi daun sirih, kemudian diatasnya isi Plawa (daun

Hari Baik Bercocok Tanam dan Tata Cara Mengerjakan Sawah

Hari -h ari Baik Bercocok Tanam s esuai d engan Perhitungan Saptawara dan Tata Cara Mengerjakan Sawah Berdasarkan Saptawara d an Pancawara A.     Tata cara mengerjakan sawah berdasarkan Saptawara dan pancawara : ·          Bila hari Selasa Umanis baik untuk membajak. ·          Senen Wage muali membibit padi. ·          Rabu Kliwon memperbaiki pematang dan pembatas. ·          Selasa Wage memperbaiki parit. ·          Kamis Umanis menanam. ·          Hari Minggu menata tanaman dari arah Barat Daya . ·          Hari Jumat membersihkan pematang dengan parang khusus. ·          Senin memotong padi dari arah Timur Laut. ·          Kamis mulai menaikkan padi di Lumbung atau sejenisnya. ·          Senin dan Kamis mulai menurunkan padi. Ini adalah perhitungan Saptawara yang dipakai pedoman bersawah agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh semua lapisan petani. Bila mulai mengerjakan pekerjaan sawah jangan pada hari Minggu dan Kajeng , selain h

Pelestarian Tari Bali

Cara Melestarikan Tarian Bali Salah satu warisan dari nenek moyang kita adalah seni tari. Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Di Bali, da berbagai macam tarian seperti : tari Belibis , tari Ciwa Nataraja , tari Cendrawasih , tari Condong, tari Trunajaya , tari Pendet, tari Puspanjali , tari Panji Semirang , t ari Gabor , tari Gopala , tari Baris , tari Sanghyang , tari Rejang , t ari Tenun , t ari Margapati , t ari Manukrawa , t ari Baris , t ari Sanghyang Dedari , t ari Barong , t ari Gambuh , t ari Janger , t ari Kebyar Duduk , t ari Kecak , t ari Wiranata , t ari Wirayuda, tari Puswreesti, tari Oleg, tari Panyembrahma, tari Kasmaran, tari Nelayan dan lain sebagainya. Setelah mengetahui beragamnya tarian yang ada di Bali, sebelum tarian itu mengalami kepunahan sebaiknya sebagai masyarakat Bali harus melestarikan tarian-ta