Langsung ke konten utama

Pelestarian Tari Bali

Cara Melestarikan Tarian Bali

Salah satu warisan dari nenek moyang kita adalah seni tari. Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Di Bali, da berbagai macam tarian seperti : tari Belibis, tari Ciwa Nataraja, tari Cendrawasih, tari Condong, tari Trunajaya, tari Pendet, tari Puspanjali, tari Panji Semirang, tari Gabor, tari Gopala, tari Baris, tari Sanghyang, tari Rejang, tari Tenun, tari Margapati, tari Manukrawa, tari Baris, tari Sanghyang Dedari, tari Barong , tari Gambuh, tari Janger, tari Kebyar Duduk, tari Kecak, tari Wiranata, tari Wirayuda, tari Puswreesti, tari Oleg, tari Panyembrahma, tari Kasmaran, tari Nelayan dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui beragamnya tarian yang ada di Bali, sebelum tarian itu mengalami kepunahan sebaiknya sebagai masyarakat Bali harus melestarikan tarian-tarian yang sudah ada. Adapun cara yang dapat dilakukan dalam melestarikan tarian Bali yakni sebagai berikut :
1.      Dengan mengenali dan mengetahui beragam tari Bali
2.      Degan menikmati tarian yang ada di daerah Bali
3.      Dengan mempelajari tarian Bali adalah bukti nyata yang bisa dilakukan untuk melestarikan tari Bali. Sehingga nantinya dapat di tampilkan atau di pentaskan dengan demikian selain dapat melestarikan budaya kita juga dapat meemperkenalkan kebudayaan kita pada orang banyak.
4.      Mendirikan Sanggar Seni Tradisional adalah sebuah wadah pembelajaran seni tradisional, Dengan adanya wadah ini maka akan terjadi regenarasi seniman tradidional yang baru.
5.      Dengan membuat sebuah buku yang berisi cara-cara dalam menari seperti cara menari Panyembrahma, Puspanjali, Bliblis dan lain-lain
6.      Dengan membuatkan video atau merekamnya sehingga suatu saat jika tarian itu sudah mulai dilupakan maka kita sudah mempunyai rekamannya



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT POROSAN

POROSAN Porosan adalah salah satu satu unsur yang sangat penting yang ada di dalam canang sari. Canang Sari merupakan upakara (perlengkapan) keagamaan umat Hindu di Bali untuk persembahan setiap harinya. Porosan mempunyai makna bahwa setiap umat harus mempunyai hati ( poros ) penuh cinta dan welas asih serta rasa syukur yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Berikut ini adalah a lat-alat yang biasa digunakan dalam membuat Porosan :    1.       Janur / Selepahan    2.       Plawa (Daun Kayu)    3.       D aun Sirih    4.       Bunga    5.       Pamor    Dibawah ini adalah cara-cara dalam membuat Porosan : Ca ra membuat Porosan : ·          Lihat pada gambar ke-1, Janur ditoes (dibentuk) dengan menggunakan pisau seperti pada Gambar Cara Ke-1 ·          Setelah selesai dibentuk maka pada tahap ke-1 sudah selesai, setelah itu baru di hias ·          Lihat pada gambar cara ke-2, isi daun sirih, kemudian diatasnya isi Plawa (daun

Hari Baik Bercocok Tanam dan Tata Cara Mengerjakan Sawah

Hari -h ari Baik Bercocok Tanam s esuai d engan Perhitungan Saptawara dan Tata Cara Mengerjakan Sawah Berdasarkan Saptawara d an Pancawara A.     Tata cara mengerjakan sawah berdasarkan Saptawara dan pancawara : ·          Bila hari Selasa Umanis baik untuk membajak. ·          Senen Wage muali membibit padi. ·          Rabu Kliwon memperbaiki pematang dan pembatas. ·          Selasa Wage memperbaiki parit. ·          Kamis Umanis menanam. ·          Hari Minggu menata tanaman dari arah Barat Daya . ·          Hari Jumat membersihkan pematang dengan parang khusus. ·          Senin memotong padi dari arah Timur Laut. ·          Kamis mulai menaikkan padi di Lumbung atau sejenisnya. ·          Senin dan Kamis mulai menurunkan padi. Ini adalah perhitungan Saptawara yang dipakai pedoman bersawah agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh semua lapisan petani. Bila mulai mengerjakan pekerjaan sawah jangan pada hari Minggu dan Kajeng , selain h